Friday 1 July 2016

SYAIR DALAM MELAYU MENJELASKAN KEHARUSAN BERTABARRUK (AMBIL BERKAT)




Assalamualaikum. ada sahabat berhajat agar disebarkan syair ini (Dari seberang): 
Bismillahirrahmanirrahim.

Dgn baca asma Allah aku awali
Dari segala serupa, Dia Maha Suci
 .......
 Puji syukur pada Ilahi Rabbi
atas limpahan anugerah dan rizki
  .......
Shalawat dan salam atas Nabi
Sang penyeru kebahagiaan abadi
  .......
Ketahuilah ikhwan akhawati
Tabarruk diajarkan oleh Nabi
  .......
Jika datang padamu Wahhabi
Mengharamkan tabarruk yg kau lakoni
  .......
 Melarang tabarruk dgn peninggalan Nabi
 Katakan pdnya dgn keteguhan hati
  .......
Wahai pengikut Ibnu ‘Abdil Wahhabi
Segala ocehanmu tak punya arti
  .......
 Aswaja punya hujjah yg qath’i
 Dalil hadits tabarruk sahabat Nabi
  .......
Kisah pembagian rambut Nabi
 Diriwayatkan Muslim, jg al-Bukhari
  .......
Bukan utk dimakan atau dikoleksi
Diambil berkahnya, alasan yg pasti
  .......
 Hadits kisah pembagian kuku Nabi
Shahih, riwayat Ahmad sang perawi
  .......
Tanya Asma’ ihwal jubah Nabi
Dari air celupannya, sakit terobati
  .......
 Sahabat Abu Ayyub al-Anshari
Terdorong kerinduan, menaruh pipi
  .......
 Di atas tanah makam Nabi yg diberkati
Yg ia datangi bkn batu, tp Nabi yg dicintai
  .......
Hadits Asma’ riwayat Muslim santri al-Bukhari
Hadits Abu Ayyub riwayat pendiri madzhab Hanbali
Sahabat Khalid bin Walid sang pemberani
Memerintah pasukannya ‘tuk cari topi
  .......

 Saat hilang tak keruan dan tak pasti
Ketika terjadi perang Yarmuki
  .......
 Khalid bin Walid galau jiwa dan hati
Karena dalam topi itu ada rambut Nabi
  .......
Khalid bertabarruk dengannya acapkali
 Hadits riwayat imam al-Baihaqi
Hadits tabarruk dgn peninggalan Nabi
 Yg blm disebut masih banyak lagi
  .......
 Tapi yg tersebut cukup jadi bukti
Atas kebolehan perkara ini
  .......
 Wahai saudara-saudari fillahi
Sadarilah kesesatan Wahhabi
  .......
 Senantiasa waspada dan hati-hati
 Bentengi keluarga dan diri
  .......
Agar tak teracuni dan terinfeksi
Bahaya virus QarnusSyaithani

Sekian Wassalam.

No comments:

Post a Comment